aku korek diary-diary lame aku
terjumpe diary time form one until form two
sajak yang di karang oleh ayah ku untuk anak-anak die
mase die muda-muda
he gave me a diary when i first time stayed at hostel during form 1
he paste a copy of the poem at front page of the diary
everytime i down, i will read the poem
ill be motivated and i really appreciate him as my great father
Untuk annakku yang disayangi
Untuk anakku,
Anak-anakku
Ayah bercita-cita tinggi
Ingin melihat Islam berdiri
Hari ini ayah baru bisa berteori
Engkau tentu akan bertanya;
Mengapa teori tidak dibuktikan?
Anakku tahu?
Teori ini menghendaki banyak peribadi
Di dalam satu barisan yang sejiwa
Mengharapkan barisan-barisan yang padu dan maju
Memerlukan pengorbanan uang tidak terkira
Anak-anakku
Ayah telah katakan, cita-cita ini memerlukan
Banyak tenaga, banyak pengorbanan
Tenaga-tenaga anak ayah tidak mencukupi
Anak-anak harus mencari kawan
Anak-anak dari ikhwan telah sedia ada
Satukan tenaga gembelingkan tenaga
Itulah peranan ayah sebelum mati
Ayah berdoa cita-cita ini
Terbukti sebelum ayah
Tiada lagi.
~~Harapan seorang ayah...
No comments:
Post a Comment